Cara Perawatan dan Pemijahan Ikan Guppy
Untuk pembuahannya, hal ini perlu dilakukan dengan menyilangkan
beberapa jenis dan type varietas untuk mendapatkan hasil yang bagus.
Contohnya, kamu dapat menyilangkan Guppy jantan yang memiliki warna
spesifik dengan Guppy betina ekor lebar untuk mendapatkan benih Guppy
ekor lebar dengan warna yang menarik,
Pemeliharan serta perawatan ikan hias Guppy relatif gampang. Berikut
sebagian panduan memelihara ikan hias Guppy, termasuk tips pemijahannya,
yang bisa kamu kerjakan sendiri:
* Air dalam akuarium baiknya diganti 2 atau 3 minggu sekali atau
bergantung kekeruhan air. Jaga suhu atau temperature air stabil pada 15 –
27 derajat celcius.
* Akuarium perlu memiliki cukup oksigen. Untuk itu kamu dapat
memberikan air pump atau alat untuk menyemburkan gelembung air supaya
oksigen dalam akuarium terjaga.
* Untuk makanan, baiknya diberikan 2 x 1 hari serta janganlah
terus-terusan dikasih makan. Makanan dapat diperoleh secara alami,
seperti lumut, jentik-jentik, ataupun cacing. Namun karena mulut ikan
Guppy sangat kecil, sebaiknya potong atau bentuk makanan itu jadi
kecil-kecil untuk memudahkan masuk ke mulut Guppy. Bila tidak tentunya
akan repot, dan makanan Guppy juga dapat dibeli di toko ikan hias.
* Untuk pemijahan, kamu perlu memisahkan indukan jantan dengan
indukan betina yang siap kawin dalam tempat terpisah. Indukan betina
yang siap kawin biasanya dicirikan dengan adanya bercak noda hitam di
bagian perut belakangnya. kamu sebaiknya menentukan indukan yang bagus
juga bila menghendaki hasil varietas yang bagus, baik menyangkut warna
ataupun bentuk ekornya. Pemijahan dapat dilakukan selama 3 bulan dengan
sebulan sekali kelahiran.
oke selanjutnya saya akan menjelaskan cara mebudidayakan ikan guppy
Ikan Guppy memiliki nilai ekonomis tinggi karena variasi warna yang
dimilikinya menarik dan bentuk sirip yang beragam, pemeliharaan dan
pemijahan mudah, serta tidak terlalu berpengaruh pada perubahan
temperatur dan kualitar air lainnya. Saat ini terdapat sekitar 30 jenis
ikan Guppy erdasarkan pola warna dan bentuk siripnya, yang sebagian
besar merupakan komoditi ekspor.
Dari penampakan morfologis, ikan Guppy jantan memiliki bentuk dan corak
warna tubuh lebih menarik dan cemerlang daripada ikan betinanya. Ikan
Guppy memiliki kemampuan berkembang biak yang cepat sehingga harus
segera dipisahkan agar tidak terjadi perkawinan pada usia muda yang
dapat menurunkan kualitas dan kuantitas anak yang dihasilkan.
Ikan Guppy bersifat ovovivipar, yaitu pembuahan terjadi di dalam tubuh,
embrio disimpan dan terus berkembang dalam tubuh induk, akan dilahirkan
sebagai anak setelah kurang lebih 20 hari masa kehamilan. Ikan betina
mampu menyimpan sperma dalam tubuhnya sehingga dari satu kali perkawinan
dapat melahirkan sampai tiga kali dengan jarak waktu antar kehamilan
7-43 hari, dengan selang waktu antara melahirkan anak dengan pemisahan
induk betina dari jantannya berkisar 16-35 hari.
Pemeliharaan Induk Ikan Guppy
Calon induk ikan Guppy dapat diperoleh setelah ikan berumur 4 bulan.
Untuk menyetarakan perkawinan masa pemeliharaan induk dilakukan di wadah
terpisah. Makanan yang diberikan berupa larva Chironomus (chu merah)
dan Daphnia (kutu air), yang diberikan dua kali sehari. Pergantian air
dilakukan 2-3 hari sekali sebanyak 20-30% volume wadah pemeliharaan.
Pemijahan Ikan Guppy
Ikan Guppy dapat dikawinkan baik secara berpasangan maupun secara massal
dengan perbandingan antara induk jantan dan betina 1:1. karena
perkawinan ikan Guppy secara massal belum tentu terjadi semua pada hari
pertama setelah dicampurkan, maka biasanya lama pencampuran 4-7 hari.
Pada umumnya selama waktu tersebut ikan Guppy sudah kawin sehingga ikan
betina dapat dipisahkan dari induk jantannya agar tidak terganggu oleh
induk jantan. Induk betina yang sudah kawin tersebut dipelihara diwadah
akuarium berukuran cm atau di bak yang diberi aerasi.
Setelah dua minggu dari waktu pemisahan induk, sudah dapat diketahui
induk betina yang hamil dengan cara melihat adanya daerah gelap pada
bagian belakang sirip anal dan perutnya sedikit membengkak. Induk ikan
yang tidak hamil diambil dan dimasukkan kedalam wadah pemeliharaan
induk, sementara induk yang hamil dibiarkan disatukan atau disatukan ke
wadah yang lain.
Pemeliharaan dan Pendederan Anak Guppy
Jumlah anak Guppy dari setiap kelahiran berkisar antara 50-200 ekor
dengan perbandingan jenis kelamin sekitar 1:1. Anak ikan Guppy yang
lahir dipisah dari induk agar tidak terjadi persaingan dalam mendapatkan
makanan. Selain itu, agar induk tersebut mendapatkan makanan yang cukup
sehingga kehamilan keduanya dapat menghasilkan anak dengan jumlah yang
maksimal.
Anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan. Setelah berumur
satu hari, anak ikan diberi makan naupli Artemia atau kutu air yang
kecil. Pemeliharaan anak ikan Guppy sebaiknya di ruangan yang bisa
terkena sinar matahari agar warnanya cemerlang. Wadah pemeliharaan anak
ikan dapat berupa bak beton atau bak plastik yang cukup luas yang
dilengkapi dengan sistem aerasi. Pergantian air dilakukan setiap dua
hari sekali sebanyak 20-30% volume wadah pemeliharaan.
Seleksi jenis kelamin dapat dilakukan setelah anak ikan Guppy berumur
satu bulan dengan cara melihat ciri kelamin sekundernya seperti sirip
ekor lebih panjang, warna lebih bagus dan sirip anal yang runcing.
Sebagian besar anak ikan betina yang dihasilkan bisa dijual atau dibuang
dan sisanya dapat dipelihara lebih lanjut untuk dijadikan calon induk.
Cara Menghasilkan Anak Guppy Semua Jantan
Tehnik yang bisa digunakan untuk menghasilkan semua ikan Guppy jantan
adalah dengan mengarahkan diferensiasi kelaminnya menggunakan hormon
jantan (androgen) seperti 17a-methyltestosteron. Karena ikan Guppy ini
melahirkan anak dan diferensiasi kelaminnya terjadi pada saat masih
didalam perut induknya, maka pemberian hormon yang dilakukan pada saat
induk hamil. Dosis hormon yang diberikan adalah 2 mg/l air perendaman
dengan lama perendaman 24 jam. Cara pembuatan larutan hormon sama
seperti pembuatan larutan hormon pada ikan cupang, yaitu hormon
dilarutkan terlebih dahulu dengan alkohol 70% dan selanjutnya
dicampurkan dengan air yang akan dipakai merendam. Pada setiap satu
liter air yang sudah diberi hormon dapat merendam 3 ekor induk yang
sudah hamil, baik pada hamil pertama maupun pada hamil kedua. Perendaman
pada saat hamil pertama dilakukan setelah 14 hari dari waktu pemisahan
antara induk jantan dan betina, sedangkan perendaman hamil kedua
dilakukan setelah 14 hari dari waktu melahirkan pertama. Selama kegiatan
perendaman, kedalam air perendaman ikan tetap diberi aerasi. Jumlah
anak yang dihasilkan dari perlakuan tidak berbeda atau sama dengan ikan
yang tidak diberi hormon, dan anak yang dihasilkan dapat semua jantan
(100%).
Cara Mengatasi Penyakit pada Ikan Guppy
PENYAKIT yang umum menimpa guppy adalah jamur. Perlu dipahami jamur
tumbuh dengan cara yang berbeda dari bakteri. Jamur tumbuh dengan spora
dan selalu tumbuh dengan kondisi tertentu. Mereka berkembang mempunyai
siklus tertentu berupa spora
kemudian berubah menjadi organisme yang disebut miselium.
Jamur ini dapat berkembang biak sangat cepat, berbentuk seperti
benang/ulir dan membentuk jaringan-jaringan seperti lapisan yang tipis.
Sedangkan bakteri yang biasa menyerang guppy adalah mycobacterium
piscium, juga beberapa penyebab lainnya.
Perlu diperhatikan untuk melakukan pengobatan secara efektif harus
melakukan diagnosa yang akurat, sehingga dapat mengatasi penyakit yang
timbul. Penyakit yang umum menyerang ikan guppy adalah :
* Saprolegnia.
Ciri-ciri ikan yang terserang adalah bercak-bercak putih pada
kulit ikan. Perawatannya teteskan alkohol metapen dalam tempat sebanyak 2
tetes dalam satu galon air/4 1,12) liter air. Langkah selanjutnya
berikan garam dan biarkan beberapa saat. Berikan hydrogen peroksida
untuk membunuh bakteri yang melekat pada jaring ikan selama 15 sampai 30
detik. Atau bisa juga digunakan malachite green atau methyline blue
atau acriflavin sebagai disinfektan. Cara perawatan ikan yang terkena
infeksi bakteri sebaiknya diberi tambahan ruang sebelum mengobati.
* Penyakit Bengkak atau Bloat
Ikan tampak gelisah, badan tampak lebih besar karena kembung. Ini
disebabkan karena peradangan usus ikan. Isolasi ikan yang terkena, lalu
masukkan ke dalam satu galon air yang telah dibubuhi 2 sendok penuh
garam Inggris. Biarkan selama 4 atau 6 jam, kemudian tambahkan air
selama 12 jam. Setelah sembuh dapat dikembalikan ke tempat asal.
* Jamur Mulut
Ciri ikan yang terkena jamur mulut mudah dilihat dari warna putih
yang terletak di depan mulutnya. Jamur putih tersebut merupakan koloni
sangat besar yang menempel pada mulut ikan, sehingga menutup mulut ikan
sampai tidak bisa bernapas dan makan dapat menyebabkan ikan mati.
Pengobatan menggunakan aureomycin 25 mg untuk 1 galon air tambahkan 1
tetes obat merah dan metopen 2 tetes.
* Penyakit Insang
Ciri ikan yang terkena peradangan insang biasanya disebabkan oleh
organisme virus. Ciri pada penyakit ini insang membuka, malas makan dan
selalu di atas permukaan air. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa
bakteri dan jamur dan paling sulit untuk diatasi.
Ciri ikan ini jika mati insangnya tampak memerah dan membusuk
lebih cepat dari badannya. Beberapa cara yang sudah berhasil dilakukan
adalah dengan memberikan metapen mercurochrome direndam beberapa saat
secara bersamaan kemudian lakukan perawatan dengan menggunakan air garam
dan memberikan tempat yang lebih besar dan luas.
* Penyakit Kembung
Ciri-ciri ikan yang terkena peradangan perut antara lain ikan
tampak sulit berenang ke dasar. Cara mengatasinya berikan 1 sendok teh
garam Inggris tiap 1/2 liter air, dan rendam ikan selama 3 sampai 4 jam,
kemudian pindahkan ikan ke dalam tempat yang ketinggian airnya 3 kali
tinggi badan ikan. Masih ada beberapa penyakit yang sudah umum
diketahui, misalnya kutu atau jarum.
selanjutnya saya akan memberitahukan tips-tips memelihara ikan hias
Ini bukan tips baku, tapi dapat coba dipraktikkan, dengan terus berupaya mencari informasi dari berbagai pihak.
1. Pertama kali, tentu tetapkan dahulu, kamu ingin memelihara sebagai
hobiis atau untuk usaha. Sebagai tahap awal, mari menjadikannya sebagai
hobi. Tak kenal maka tak sayang, bukan?
2. Tentukan ikan hias yang akan dipelihara. Tawar atau laut? Banyak
buku tentang ikan hias disediakan di pasaran, juga internet. Untuk kelas
menengah-bawah, ada baiknya memelihara ikan yang mudah dirawat dan
harga terjangkau. Jenis ikan hias tawar seperti Koki, Tetra, Barbir,
Plati, Sepat, dan Zebra rasanya sudah memadai.
3. Harap diingat, sifat ikan berbeda-beda. Ada yang pendamai, tapi
ada yang agresif seperti ikan Sumatera. Pisahkan ikan agresif ini,
karena mereka bisa mencabik-cabik sirip ikan yang kalem.
4. Ikan dapat dibeli di toko-toko penjual ikan hias. Pilih yang
badannya sehat, yang dapat diperkirakan dari bentuk tubuh yang padat,
sirip lengkap dan tidak rusak, serta kulit mulus. Ikan yang rawan
penyakit umumnya dijumpai di penjual-penjual yang tidak memiliki tempat
khusus.
5. Beli atau buat akuarium. Bila memilih yang kedua, perhatikan
ketebalan kaca, ada rumus tertentu antara panjang, lebar, dan tinggi
akuarium dengan tebal kaca. Biasanya, ukuran di bawah 100 sentimeter
menggunakan kaca dengan tebal 3 hingga 5 sentimeter.
6. Ikan sama seperti manusia, butuh udara. Amat baik jika akuarium
dilengkapi dengan sirkulator yang banyak dijual. Dengan ini, kamu tidak
perlu membersihkan akuarium tiap hari. Yang lebih murah adalah aerator,
yang khusus mensuplai udara dari luar ke dalam akuarium. kamu yang
kreatif bisa membuat akuarium dengan sistem “double bottom” sebagai
sarana mensirkulasikan air sehingga tahan lama kualitasnya. Tambahkan
arang aktif (zeolit) sebagai penyerap racun, bila perlu.
7. Tak ada salahnya kalau akuarium dihias dengan batuan atau koral.
Di toko banyak disediakan, cuma harus diperhatikan bahwa koral yang
sudah diwarnai sebaiknya direndam dahulu agar bahan kimianya tidak
membahayakan ikan.
8. Tanaman air hidup juga banyak terdapat di toko atau di alam.
Bedanya, di toko biasanya tanaman sudah lebh dahulu dibersihkan. Jika
mengambil dari alam, pastikan untuk dicuci dahulu dan tidak ada hewan
yang menempel yang dikhawatirkan merugikan ikan. Jenis seperti Hydrilla
cocok untuk menambah suplai oksigen dalam akuarium. Tapi jangan terlalu
banyak, karena di malam hari malah tanaman ini akan menyerap oksigen.
9. Unsur paling penting tentu saja air. Usahakan menggunakan air
tanah yang telah diaerasi setidaknya 24 jam. Hindari menggunakan air PAM
secara langsung. Untuk ikan hias laut/karang, air bisa dibeli di
toko-toko ikan hias. Biasanya air laut dijual per jerigen.
10. Mengganti air bisa dilakukan berkala, tergantung seberapa lama
kualitasnya bertahan. Cara yang paling bagus adalah dengan sifon (selang
diameter kecil). Kurangi air dua pertiganya dengan sifon, sambil
menyedot kotoran yang ada. Setelah itu, isikan air lewat selang/sifon
hingga ketinggian semula.
11. Perhatikan pakan ikan. Ada ikan yang membutuhkan pakan hidup
segar seperti udang kecil, cacing rambut, atau jangkrik. Ada yang cukup
dengan pakan segar beku seperti cacing beku. Di pasaran semua itu
tersedia. Ada pula yang berbentuk pellet dalam kemasan. Konsultasikan ke
penjual ikan hias.
12. Untuk menambah indah akuarium, beri pencahayaan yang sesuai.
13. Hama dan penyakit adalah hal yang paling sering mengancam. Untuk
memahami ciri-ciri dan cara mengatasinya memang butuh pengetahuan
sedikit mendalam. Namun biasanya berkisar pada perilaku ikan yang enggan
makan, sirip layu, suka menggantung di bawah permukaan air. Ada pula
yang tampak jelas dijangkiti parasit bintik putih (Ichthyopthirius),
kutu air, dan ektoparasit lain. Terdapat beberapa jenis cairan yang
bisa dipakai untuk mengatasinya.
14. Ada juga masalah akibat kualitas lingkungan jelek seperti
kurangnya oksigen, tingginya racun akibat sisa pakan, salah makan,
perubahan temparatur, dan lain-lain. Konsultasikan hal-hal mengenai
gangguan pada ikan ini dengan toko tempat kamu membeli ikan.
oke cuman ini yang bisa saya sampaikan semogga bermanfaaat dan selamat memihara ikan guppy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar