2.
Tentukan ikan hias yang akan dipelihara. Tawar atau laut? Banyak
buku tentang ikan hias disediakan di pasaran, juga internet. Untuk kelas
menengah-bawah, ada baiknya memelihara ikan yang mudah dirawat dan
harga terjangkau. Jenis ikan hias tawar seperti Koki, Tetra, Barbir,
Plati, Sepat, dan Zebra rasanya sudah memadai.
3.
Harap diingat, sifat ikan berbeda-beda. Ada yang pendamai, tapi ada
yang agresif seperti ikan Sumatera. Pisahkan ikan agresif ini, karena
mereka bisa mencabik-cabik sirip ikan yang kalem.
4.
Ikan dapat dibeli di toko-toko penjual ikan hias. Pilih yang
badannya sehat, yang dapat diperkirakan dari bentuk tubuh yang padat,
sirip lengkap dan tidak rusak, serta kulit mulus. Ikan yang rawan
penyakit umumnya dijumpai di penjual-penjual yang tidak memiliki tempat
khusus.
5. Beli atau buat akuarium. Bila
memilih yang kedua, perhatikan ketebalan kaca, ada rumus tertentu antara
panjang, lebar, dan tinggi akuarium dengan tebal kaca. Biasanya, ukuran
di bawah 100 sentimeter menggunakan kaca dengan tebal 3 hingga 5
sentimeter.
6. Ikan sama seperti manusia,
butuh udara. Amat baik jika akuarium dilengkapi dengan sirkulator yang
banyak dijual. Dengan ini, anda tidak perlu membersihkan akuarium tiap
hari. Yang lebih murah adalah aerator, yang khusus mensuplai udara dari
luar ke dalam akuarium. Anda yang kreatif bisa membuat akuarium dengan
sistem “double bottom” sebagai sarana mensirkulasikan air sehingga tahan
lama kualitasnya. Tambahkan arang aktif (zeolit) sebagai penyerap
racun, bila perlu.
7. Tak ada salahnya kalau
akuarium dihias dengan batuan atau koral. Di toko banyak disediakan,
cuma harus diperhatikan bahwa koral yang sudah diwarnai sebaiknya
direndam dahulu agar bahan kimianya tidak membahayakan ikan.
8.
Tanaman air hidup juga banyak terdapat di toko atau di alam.
Bedanya, di toko biasanya tanaman sudah lebh dahulu dibersihkan. Jika
mengambil dari alam, pastikan untuk dicuci dahulu dan tidak ada hewan
yang menempel yang dikhawatirkan merugikan ikan. Jenis seperti Hydrilla
cocok untuk menambah suplai oksigen dalam akuarium. Tapi jangan terlalu
banyak, karena di malam hari malah tanaman ini akan menyerap oksigen.
9.
Unsur paling penting tentu saja air. Usahakan menggunakan air tanah
yang telah diaerasi setidaknya 24 jam. Hindari menggunakan air PAM
secara langsung. Untuk ikan hias laut/karang, air bisa dibeli di
toko-toko ikan hias. Biasanya air laut dijual per jerigen.
10.
Mengganti air bisa dilakukan berkala, tergantung seberapa lama
kualitasnya bertahan. Cara yang paling bagus adalah dengan sifon (selang
diameter kecil). Kurangi air dua pertiganya dengan sifon, sambil
menyedot kotoran yang ada. Setelah itu, isikan air lewat selang/sifon
hingga ketinggian semula.
11. Perhatikan
pakan ikan. Ada ikan yang membutuhkan pakan hidup segar seperti udang
kecil, cacing rambut, atau jangkrik. Ada yang cukup dengan pakan segar
beku seperti cacing beku. Di pasaran semua itu tersedia. Ada pula yang
berbentuk pellet dalam kemasan. Konsultasikan ke penjual ikan hias.
12. Untuk menambah indah akuarium, beri pencahayaan yang sesuai.
13.
Hama dan penyakit adalah hal yang paling sering mengancam. Untuk
memahami ciri-ciri dan cara mengatasinya memang butuh pengetahuan
sedikit mendalam. Namun biasanya berkisar pada perilaku ikan yang enggan
makan, sirip layu, suka menggantung di bawah permukaan air. Ada pula
yang tampak jelas dijangkiti parasit bintik putih (Ichthyopthirius),
kutu air, dan ektoparasit lain. Terdapat beberapa jenis cairan yang
bisa dipakai untuk mengatasinya.
14. Ada
juga masalah akibat kualitas lingkungan jelek seperti kurangnya oksigen,
tingginya racun akibat sisa pakan, salah makan, perubahan temparatur,
dan lain-lain. Konsultasikan hal-hal mengenai gangguan pada ikan ini
dengan toko tempat anda membeli ikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar